ICUDDR-Logo click for home.

< Back to All Resources

Buprenorphine Dose and Time to Discontinuation Among Patients With Opioid Use Disorder in the Era of Fentanyl

Developed by Indonesia ITTC

Published on 9/18/2023

Abtract



Abstrak



 



IMPORTANCE



POIN PENTING



 



Buprenorphine treatment for opioid use disorder (OUD) has more than doubled since 2009. However, current US Food and Drug Administration buprenorphine dosing guidelines are based on studies among people using heroin, prior to the emergence of fentanyl in the illicit drug supply.



 



Pengobatan buprenorfin bagi gangguan penyalahgunaan NAPZA (opioid use disorder; OUD) meningkat lebih dari dua kali lipat sejak tahun 2009. Namun demikian, pedoman tatalaksana dosis buprenorfin terbaru yang dikeluarkan oleh US Food and Drug Administration berdasarkan pada penelitian di antara pengguna heroin, sebelum munculnya fentanil dalam peredaran obat-obatan terlarang.



 



 



OBJECTIVE



TUJUAN PENELITIAN



 



To estimate the association between buprenorphine dose and time to treatment discontinuation during a period of widespread fentanyl availability.



 



Untuk mengestimasi hubungan antara dosis buprenorfin dan waktu penghentian pengobatan selama periode ketersediaan fentanil yang luas.



 



 



DESIGN, SETTING, AND PARTICIPANTS



DISAIN STUDI, PENGATURAN, DAN PARTISIPAN



 



This retrospective cohort study used statewide Rhode Island Prescription Drug Monitoring Program data. Participants were Rhode Island residents initiating buprenorphine treatment for OUD between October 1, 2016, and September 30, 2020. Data analysis was performed from December 9, 2022, to August 10, 2023.



 



Penelitian kohort retrospektif ini menggunakan data dari Program Monitoring Obat Peresepan Rhode Island. Partisipan studi ini merupakan residen Rhode Island yang memulai pengobatan buprenorfin akibat OUD dari 1 Oktober 2016 sampai dengan 30 September 2020. Analisa data dilakukan dari 9 Desember 2022 sampai dengan 10 Agustus 2023.



 



 



EXPOSURE



PAPARAN



 



Daily dose of buprenorphine (16mg and 24mg) defined starting on the day of initiation based on total quantity and days’ supply dispensed. Patients were censored on any dose change.



 



Dosis harian buprenorfin (6mg dan 24 mg) ditentukan mulai dari hari inisiasi berdasarkan jumlah total dan persediaan harian yang dibagikan. Pasien disensor pada setiap perubahan dosis.



 



 



MAIN OUTCOMES AND MEASURES



HASIL DAN TINDAKAN UTAMA



 



Buprenorphine treatment discontinuation in the 180 days following initiation, defined as a gap in treatment of more than 27 days based on prescription fill dates and days’ supply. Kaplan-Meier and Cox regression survival analyses were conducted to estimate the association between buprenorphine dose and time to treatment discontinuation, controlling for potential informative censoring and measured potential confounders.



 



Penghentian pengobatan buprenorfin dalam 180 hari setelah inisiasi, didefinisikan sebagai jeda dalam pengobatan lebih dari 27 hari berdasarkan tanggal pengisian resep dan persediaan harian. Analisa Kaplan-Meier dan Cox survival regression dilakukan untuk mengestimasi hubungan antara dosis buprenorfin dan waktu penghentian pengobatan, mengendalikan sensor informatif potensial dan mengukur faktor pengganggu (confounder) yang potensial.



 



 



RESULTS



HASIL PENELITIAN



 



Among 6499 patients initiating buprenorphine treatment for OUD, most were aged 25 to 44 years (57%; n = 3682),were male (61%; n = 3950), and had private (47%; n = 3025) or Medicaid (33%; n = 2153) insurance. More than half of patients were prescribed a daily dose of interest at initiation (16mg: 50%; n = 3264; 24mg: 10%; n = 668). In Kaplan-Meier analyses, 58%of patients discontinued buprenorphine treatment within 180 days (16 mg: 59% vs 24 mg: 53%; log-rank test P = .005). In Cox regression analyses, patients prescribed a dose of 16 mg had a greater risk of treatment discontinuation than those prescribed 24mg (adjusted hazard ratio, 1.20; 95%CI, 1.06-1.37).



 



Diantara 6.499 pasien yang memulai pengobatan buprenorfin akibat OUD, sebagian besar berusia 25 hingga 44 tahun (57%; n = 3.682), laki-laki (61%; n = 3.950), dan memiliki asuransi swasta (47%; n = 3.025) atau Medicaid ( 33%;n = 2.153). lebih dari separuh pasien diresepkan dosis harian yang diinginkan pada saat inisiasi (16mg: 50%; n = 3.264; 24mg: 10%; n = 668). Dalam analisa Kaplan-Meier, 58% pasien menghentikan pengobatan buprenorfin dalam waktu 180 hari (16 mg: 59% vs 24 mg: 53%; log-rank test P = .005). Dalam analisa Cox regression, pasien dengan peresepan dosis 16 mg berisiko tinggi untuk menghentikan pengobatan dibandingkan dengan pasien yang diresepkan dosis 24 mg (adjusted hazard ratio, 1.20; 95%CI, 1.06-1.37).



 



 



CONCLUSIONS AND RELEVANCE



KESIMPULAN DAN RELEVANSI



 



 In this cohort study of patients initiating buprenorphine treatment from 2016 to 2020, patients prescribed a 24mg dose of buprenorphine remained in treatment longer than those prescribed 16mg. The value of higher buprenorphine doses than currently recommended needs to be considered for improving retention in treatment.



 



Dalam penelitian kohort  pada pasien yang memulai pengobatan buprenorfin sejak tahun 2016 sampai dengan 2020 ini, pasien yang diresepkan dosis buprenorfin 24 mg berada lebih lama dalam pengobatan dibandingkan dengan pasien yang diberi dosis 16 mg. Nilai dosis buprenorfin yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang direkomendasikan saat ini perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan retensi dalam pengobatan.



 


https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/37721749/

Materials

 

Related Topics